Widget by [Mawan Comp]

.

25.1.12

Contoh Makalah Analisis Berbahasa

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah Rabbil Alamin sagala puji bagi Allah atas Nikmat dan Rahmatnya, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk mengharap makalah ini sampai selesai.
Kadua kalinya shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan atas junjungan kita yaitu bagindah kita Nabi Besar Muhammad SAW. Yang mana berkat perjuangan beliu lah kita semua biasa berada di zaman yang penuh cahaya dan tidak lagi buta ilmu.
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua kami yang mana karena mereka kita bias tetap belajar dan mencari ilmu untuk menghilangkan kebodohan, mereka yang merawat kita dari sejak kecil hingga akhir hayat nanti, dan tak akan pernah tergantikan dengan apapun juga.
Terima kasih juga kepada teman-taman sumua yang sudah membantu untuk menyelesaikan makalah ini.
Demi sempurnanya makalah ini kritik dan saran, selalu dibuka untuk menjadi pelajaran yang baik dan lebih sempurnanya lagi makalah yang telah kami tulis ini.

Halaman Judul
Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
 
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Masalah

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Analisis Kesalahan Berbahas
2.2 Fonologi
2.3 Kesalahan Fonologi

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Tampilan Data
3.2 Analisis Data           
3.3 Interpretasi Hasil Analisis

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
 
BAB I
 
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang dijadikan oleh alat ucap manusia. Bahasa terjadi karena adanya interaksi social tengak mitra tuturnya. Namun tidak setiap manusia bisa berinteraksi secara spontanitas terkadang manusia melakukan kesalahan dalam berbahasa tapi tidak disadari bahwa hal tersebut telah yang diucapkan salah ucap.
Kesalahan dalam berbahasa ini dibagi menjadi dua yaitu kesalahan dalam ucapan /ujaran dalam bertutur juga kesalahan yang dilakukan oleh seseorang dalam penulisan, namun sebenarnya kesalahan berbahasa ini tidak hanya diklasifikasikan atas dua saja dalam kaian analisis kesalahan bahasa, kesalahan berbahasa itu meliputi kesalahan karena penghidangan, penambahan, salah susun baik kesalahan morofologi, leksikal maupun fonolofi. Namun secara fonologi keslahan terbagi atau dua aspek tersebut.
Kesalahan yang terkadang atau bahkan sering dilakukan oleh seseroang dan sekelompok manusia terkadang di latar belakangi karena suku etnis, suku dan sebagainya, sehinggadalam mengucapkan kata atau kelimat bahsa Indonesia yang dijadikan bahasa kesatuan itu masih terikat kental dengan bahsa kebiasaan dalam satu suku yang ditempatnya.

Kalau kita melihat atau bahkan menyimak pda satu satu kelompok suku yang ada dilingkup Indonesia ini dalam bertutur maka akan terlihat kekentalan itu walau situasi dan kondisi dimana mitra tutur itu adalah diruang resmi, misalnya orang jawa berbicara bahsa Indonesia, atau suku batak berbahasa Indonesia, atau
bahkan seorang yang asli jawa berbahasa madura, maka disitulah akan nampak kesalahan berbahasa dari segi fonologi.
Maka dari itu penyusunan makalah ini ingin mencoba menyusun makalah yang berjudul analisis kesalahan berbahasa dengan tujuan menganalisis kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dilakukan oleh seseorang.
Semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat dan merupakan kontribusi besar bagi pembaca khususnya mahasiswa jurusan bahasa Indonesia, akan tetapi walau demikian kami yakin dalam penganalisisan yang kami lakukan ini tidak menutup banyak kesalahan maka dari itu, untuk penyusunan selanjutnya lebih sempurna kritik dan saran kami selalu tunggu
Kami adalah pengguna bahasa serta penikmat makalah ini kami yakin juga pengguna bahasa yang telah menjadikan bahasa sebagai alat komunikasi hingga menghasilkan berbagai keuntungan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis makalah dapat merumuskan masalah ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah yang disebut dendam kesalahan berbahasa?
2. Seperti apa kesalahan berbahasa yang dilakukan orang madura dalam bertutur bahasa Indonesia?
1.3 Batasan Masalah
Karna latar belakang yang kami sajikan diatas terlalu luas, maka untuk memberikan pandangan yang lebih khusus dalam kaitan kesalahan berbahasa ini, penulis memberi batasan yang akan dijadikan pokok permasalahan adalah” kesalahan berbahasa Indonesia yang dilakukan oleh orang madura dari segi fonologi”.

1.4 Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui sekilas tentang kesalahan berbahasa () yang diujarkan oleh seseorang atau sekelompok jawa dalam berbahasa Indonesia, barupun kami semoga bisa memberikan ilmu kepada :
- Setiap pembaca makalah ini
- Kepada penyusun
- Kepada pendengar

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Analisis Kesalahan Berbahasa
Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan sang pelajar, kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari norma atau norma terpilih dari permansi bahasa orang dewasa, para guru dan orang tua (terlebih pada ibu) yang telah berupaya menenangkan pertarungan begitu dan sabar terhadap kesalahan berbahasa murid-murid dan anak-anak tiba pada satu kesimpulan, pada suatu realisasi, bahwa terbuat kesalahan merupakan suatu bagian belajar yang tidak terhindarkan. Dengan perkataan lain, guru dan orang tua tidak perlu mengelak atau menghindar dari kesalahan, tetapi justru harus menghadapi serta memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh murid dan anak mereka. Kita hendaklah menyadari benar-benar bahw orang tidak dapat belajar bahasa tanpa pertama sekali berbuat kesalahan-kesalahan secara sistematis.

Diatas telah kita singgung bahwa kesalahan adalah bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari beberapa norma baku (atau norma terpilih) dari performansi bahasa orang dewasa (Dulay), 1982 : 277).
Istilah “kesalahan” yang dipergunakan dalam buku ini adalah padanan dari kata “errors” dalam bahasa inggris. Dalam bahasa inggris sendiri kata errors mempunyai sinonim, antara lain:
mistakes dan goofs. Demikian pula halnya dalam bahasa Indonesia, disamping kata kesalahan kita pun mengenal kata kekeliruan dan kata kegalatan.
Mungkin saja ada orang yang mengajukan pertanyaan:“untuk apa menelaah atau menganalisis kesalahan berbahasa pada pelajar?“menelaah
kesalahan para pelajar, khususnya kesalahan berbahasa, mengandung dua maksud utama, yaitu:

1) Untuk memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk membuat atau menarik kesimpulan-kesimpulan mengenai hakikat proses belajar bahasa;

2) Untuk memberikan indikasi atau petunjuk kepada para guru dan para pengembang kurikulum, bagian mana dari bahasa sasaran yang paling sukar diproduksi oleh pelajar secara baik dan benar, serta tipe kesalahan mana yang paling menyukarkan atau mengurangi kemampuan pelajar untuk berkomunikasi secara efektif (Dulay (et al), 1982: 138).




Secara awam, kita dapat mengatakan bahwa mengetahui kesalahan para pelajar mengandung beberapa keuntungan, antara lain:

a) Untuk mengetahui sebab-musabab (atau penyebab) kesalahan itu; untuk memahami latar belakang kesalahan tersebut;
b) Untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh para pelajar;
c) Untuk mencegah atau menghindari kesalahan yang sejenis pada waktu yang akan dating, agar para pelajar dapat menggunakan bahasa dengan baik dan benar.

Fonologi

Didalam penyelidikan, bunyi-bunyi bahasa itu banyak ragamnya. Karena itu bunyi-bunyi tersebut diklasifikan ke dalam klasifikasi tertentu. Ilmu yang mempelajari seluk beluk bunyi bahasa serta merumuskannya secara teratur dan sistematis dinamakan fonologi (phone = bunyi; logos = ilmu). Oleh karena itu, Wahab (1998: 32) mengatakan bahwa fonologi merupakan deskripsi bunyi yang

terdapat pada bahasa itu, dan bagaimana bunyi-bunyi itu disusun untuk membentuk kata-kata. Selain itu, Verhar (1987: 36) menjelaskan pula bahwa fonologi adalah bidang khusus dalam linguistic yang mengamati bunyi dalam suatu bahasa tertentu yang menurut fungsinya untuk membedakan makna leksikal, salah satu aspek didalamnya adalah masalah distribusi fonem.
Fonetik

Tuturan bahasa terdiri atas bunyi. Bukan sembarang bunyi saja, melainkan bunyi tertentu, yang agak berbeda-beda menurut bahasa tertentu. Bunyi tersebut diselidiki oleh fonetik dan fonologi. Fonetik meneliti bunyi bahasa menurut cara pelafalannya, dan menurut sifat-sifat akustiknya. Berbeda dengan foenetik, ilmu fonologi meneliti bunyi tertentu menurut fungsinya.

Misalnya saja, bunyi/p/ lazimnya menurut sifatnya diapit antara kurung persegi dalam bahasa inggris dilafalkan dengan menutup kedua bibir ilau melepaskannya sehingga udara keluar dengan meletup. Deskripsi seperti itu adalah deskripsi fonetis. Deskripsi yang demikian dapat disempurnakan lebih terinci. Misalnya, dalam kata (Inggris) pot,/p/ - nya “berpariasi”, artinya disusul bunyi seperti bunyi (h) oleh karena (p) dalam pot adalah satu-satunya bunyi “ letupan” pada awal kata) ; akan tetapi dalam kata spot, (p)- nya tidak beraspirasi demikian (karena tidak merupakan satu-satunya konsonan pada awal kata). Perbedaan tersebut adalah perbedaan fonetis semata-mata tidak fonologis.

Dua bunyi yang secara fonetis berbeda dikatakan mempunyai perbedaan fonologis bila perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan
makna diantara dua kata. Misalnya saja, karena membedakan kata seperti dalam pasangan rupa: lupa. Makna untuk bahasa Indonesia/I/ dan /r/ merupakan fonem yang berbeda (lazimnya, lambang fonem diapit antara garis miring). Sebaliknya, dalam bahasa Jepang, (1) dan (r) tidak pernah membedakan kata-kata yang berbeda, atau, dengan perkataan lain, tidak berbeda secara fonologis, tidak merupakan fonem yang berbeda.
Fonemik (phonemics)

Dalam bidang fonologi, pendekatan tagmemic itu dikenal sebagai fenomek (phonemics). Seperti yang dinyatakan oleh Kennth L. Pike, fonemik memberikan teknik untuk memproses data fonetik yang masih kasar untuk memperoleh kesatuan bunyi yang signifikan dan kemudian melambangkan ke dalam suatgu alphabet yang mudah dibaca oleh penuturnya. Karena itu, menurut Pike, tujuan praktis fonemik ialah memproyeksikan bahasa kedalam sistem tulisan.


Kesalahan Fonologi

a. Kesalahan ucapan

Kesalahan ucapan adalah kesalahan mengucapkan kata sehingga menyimpang dari ucapan baku atau bahkan menimbulkan perbedaan makna. Misalnya:
enam diucapkan anam, anem
saudara sudara, sodara
rabu rebo
mengubah mengobah
telur telor
menerangkan menerangken
alasan alesan
peletakan peletakkan
makin mangkin
tangkap tangkep
hantam hantem, antem
esa esa.

b. Kesalahan ejaan
Kesalahan ejaan ialah kesalahan menuliskan kata atau kesalahan menggunakan tanda baca. Contoh:
Tuhan yang mahakuasa ditulis tuhan yang maha kuasa
Tuhan yang maha pemurah tuhan yang mahapemurah
Mengetengahkan mengketengahkan
Mengesampingkan mengeyampingkan
Melihat-lihat me-lihat2
Mempertanggungjawabkan mempertanggung jawabkan
Bertanggung jawab bertanggungjawab
Pertanggungjawaban pertanggung jawaba
Sekaligus sekali gus
Tata bahasa tatabahasa
Orang tua orangtua
Dua puluh duapuluh.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1. TAMPILAN DATA

Kesalahan Berbahasa Indonesia Yang Diucapkan Orang Madura
Taksonomi bahasa Fonologi
N0 Bahasa indonesia Pengucapan orang madura Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 Soto
HP
Pentol
SDN
Bakso
AQUA
Sprite
Foto
TV
Sepeda
Sepatu Soto/u
HPi
Pento/ul
SDiN
Bakso/u
AQOA
Sprete
Poto/u
Tipi
Speda’
Spatu “o” berubah “u”
P” ditambah i
Tol berubah toul
D ditambah i
So berubah so/u
Qu berubah Qo
Pri berubah pre
O berubah u
Seperti ada i
Sepe berubah spe
Penghilangan


3.2 Analisis Data
1. Kata soto yang diucapkan orang madura seakan-akan berubah, u tidak mengarah langsung pada vokal o dan u tapi setelah ada campuran diantara dua vokal o dan u begitu juga kata yang lain seperti pada kata, pentol, bakso, foto namun pada kata foto ini bukan hanya pada perubahan o dan u tapi juga konsonan f diucapkan p
2. HP diucapkan HPi, ada perubahan vokal I setelah “p” hingga ada perubahan dalam pengucapan


3. AQUA, kata Aqua yang diucapkan oleh orang madura berubah menjadi “AQOA”, konsonan u diubah menjadi o
4. Sprite kata ini diucapkan “sprete” oleh orang madura yaitu vokal “i” berubah menjadi vokal “e”.
5. Sepeda kata ini diucapkan speda yaitu vokal “e” setelah “s” dihilangkan, begitu dengan contoh yang lain.

3.3 Interpretasi Hasil Analisis
Kata soto, pentol, bakso dan foto berubah menjadi campuran o dan u tapi pada AQUA itu ada perubahan pengucapan yang jelas berubah yaitu cokal u berubah”o” sprite berubah menjadi sprete, ini berubah vokal “e” jadi ditinjau dari fonologi itu salah, kata sepeda dan sepatu keduanya ada pengurangan vokal yang tidak diucapkan oleh orang madura


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan bab II diatas dalam kajian teori maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa adalah sisi yang mempunyai cacat pada ujaran seseorang yang mana kesalahan tersebut merupakan konvensasi yang menyimpang dari norma-norma. Sedangkan kesalahan bahasa Indonesia yang diucapkan orang madura ada yang berupa perubahan antara vokal maupun ada yang penghilnangan sebagaimana dalam tabel tersebut.
4.2 Saran-Saran
Akhirnya dari saya, walaupun penyusunan makalah analisis kesalahan berbahasa ini yang diucapkan orang madura saya yakin banyak kekurangan-kekurangannya yang perlu saya pelajari, maka dari itu kritik dan saran selalu saya tunggu guna penyempurnaan penyusunan makalah berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar dan jangan Spam | TERIMA KASIH SUDAH BERKOMENTAR

 
Design by Mawan comp | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Deals